Berdayung Sampan

Batanghari airnya lah tenang… Sungguh pun tenang deraslah ke tepi….. Sungai Batanghari memang lah tenang, pabila kanti liat tampak dari atas permukaan. Tapi sungguh, di bawahnya tentu begitu deras dan dalam. By the way busway, ga ada salahnya kalo kanti dan sodara-sodara se bangsa se tanah air mencoba berdayung sampan di Batanghari sebagai sungai yang terpanjang di Sumatera ini. Kalo Jakoz menyarankan jangan di sungai beralur lebar dan dalam ya, bahaya! Selain masih banyak kapal sejenis tongkang dan kapal barang serta teman-temannya yang hilir mudik dari hulu ke hilir dan sebaliknya dan dari kota Jambi ke SEKOJA juga terdapat jenis transportasi sungai lainnya seperti KETEK. Nah ini perahu lebih kecil namun bermesin yang menghasilkan bunyi-bunyian ‘tek..tek..ketek..keteekkkkkk!” something like that lah, Bro. Jakoz menyarankan bila kanti ingin berdayung sampan, asiknya di percandian Muarajambi sahaja. Di sana ada Danau Kelari, lho. Itu tuh, settingnya Rakai (tokoh perempuan Melayu abad ke 11M) dengan lelaki pujaan hatinya asal Tibet, Tsampa yang akhirnya bertemu dipelaminan yang termaktub dalam novel Chan-Pi “Hikayat Cinta Negeri Melayu.” Dah baca, belom? Trus bisa juga menyusuri beberapa jalur lain seperti Amburan Jalo, Parit Sekapung dan Parit Johor sambil menimati flora dan fauna di sekitar situs percandian terluas se Asia Tenggara ini. Apalagi berdayung sampan pas percandian Muarajambi sedang dilanda banjir. Nah di sana, banyak anak-anak kecil menyewakan perahunya (sekitar Rp 5000 untuk ½ jam!)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About