Batik Khas Jambi Kontemporer #2

Batik Jambi; Eksotika Seni & Budaya dari Sumatra Timur Penulis: Zenovic- Jakoz
Solo, Pekalongan, Yogyakarta dan kota Lasem di Jawa Tengah adalah beberapa sentra produksi perajin batik nusantara. Tapi siapakah yang mengenal batik khas Jambi? Tentu tidak jamak masyarakat Indonesia mengenalnya. Pada masanya penggunaan batik Jambi hanyalah dimiliki oleh kaum terpandang; bangsawan, sultan dan perwira kerajaan Melayu. Hal ini mencerminkan status sosial yang tinggi bagi pemakainya. Kepopuleran batik Jambi sudah berlangsung pada era kesultanan Melayu Jambi, penjajahan Belanda, hingga tibanya penjajah Jepang ke Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini bahkan jaman perang kemerdekaan berkobar. B. M Goslings dalam artikelnya menyatakan bahwa atas persetujuan Prof Eerde, ia meminta Residen Jambi (pada waktu itu), H. E. K Ezermann, untuk meneliti batik Jambi yang ada di kawasan Dusun Tengah (Kampung Tengah), karena di wilayah itu ternyata ada perajin batik yang menghasilkan karya nan indah. Berhubung batik Jambi belumlah sepopuler batik-batik Jawa, maka pada tahun 80-an pemerintah pada waktu itu membina dan mengembangkan batik Jambi lebih intensif dan memproduksinya secara massal dengan pewarnaan asli. Dan memasuki era tahun 1990-an karena pengaruh batik Jawa seperti Cirebon dan Pekalongan maka warna-warna dari motif batik terlihat lebih cerah. Adapun pewarnaan batik Jambi diambil dari bahan-bahan alami (nature) seperti; campuran dari aneka ragam kayu dan tumbuhan, getah kayu lambato, buah rambutan, kayu sepang bahkan salah satu perajin batik Seberang Kota Jambi, Dua Putri, pernah mencoba dengan kulit buah Jengkol. Dan ini cukup menarik salah seorang penulis Belanda hingga ia menulisnya dan pernah dimuat di majalah salah satu maskapai penerbangan Indonesia tujuan luarnegeri (GarudaMagz) tahun 2010 kemarin. Motif Jambi berikut pewarnaannya juga melambangkan filosofi masyarakat Jambi yang ceria dan egaliter bahkan kepada kaum pendatang. Sejauh ini sudah terdapat 31 motif batik tulis Jambi seperti; durian pecah, riang-riang, pauh/mangga, angso duo kaca piring dan lain-lain. Apalagi di daerah kabupaten seperti Bangko dan Sarolangun juga banyak terdapat motif dan corak yang berbeda pula. Kini tinggal bagaimana kita generasi penerus mampu melestraikannya. Kreativitas dan inovatif tiada henti. Cinta Jambi…Pakai Batik Jambi! By: Jakoz, Pabrik Oleh-oleh Berbumbu Jambi; Oleh-oleh Khas Jambi 1 Agustus 2013 Diolah dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About