CATALINA RI 005
Siapa pria ini?...
Dia bernama RR Cobley, mantan penerbang Royal Australia Air Force (RAAF) pada Perang Dunia II. Awalnya Pesawat pribadinya disewa oleh Dewan Pertahanan Daerah Jambi untuk kepentingan perjuangan menghadapi Belanda pada Agresi Militer Belanda II. Tibanya Belanda ke Jambi sudah diketahui oleh Kolonel Abundjani selaku Kepala TNI Sub Territorium Djambi (STD). Beliau berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu pangkalan udara Belanda di Talang Sumut, Palembang. Maka untuk merealisasikannya Jambi butuh bantuan pesawat. Oleh pemerintah RI dibelilah pesawat milik RR Cobley tersebut dan diganti nama menjadi CATALINA RI 005 (Berarti ada, dong no nomor register pesawat 001-004?). Pilotnya tentu saja masih RR Cobley.
Catalina RI 005 merupakan pesawat amfibi dengan 2 mesin baling-baling buatan Pratt & Whitney yang mampu membawa ranjau laut, aneka bom, terpedo, dan senapan mesin kaliber 50 mm
Coba kita lihat, dari mana saja perjalanan pesawat amfibi milik RR Cobley ini dari Australia menuju Jambi dari tahun 1947-1948; Australia - Tulung Agung (mendarat di Danau Tulung Agung) – Jambi (mendarat di Sungai Batanghari) – Bukit Tinggi – Prapat – Banda Aceh – Tanjung Karang (Lampung) – Yogyakarta – Singapura.
Selain akan menyerang pangkalan udara Belanda di Talang Sumut tersebut, peran besar Catalina RI 005 selama dua tahun ini ada 4 poin: 1) Penghubung komando militer dengan Komandemen Sumatera di Bukit Tinggi serta pemindahan perwira-perwira tinggi dan menengah dari Yogyakarta, termasuk pengiriman barang-barang untuk kebutuhan militer di Yogyakarta. 2) Penghubung beberapa kota yang disebut tadi juga ke Singapura.
3) Membawa logistik seperti; makanan, pakaian, dan perlengkapan militer dan sipil.
4) Membawa minyak mentah dan hasil bumi dari Jambi untuk dijual ke Singapura dan Thailand. Pulangnya, pesawat ini membawa senjata dan amunisi untuk para pejuang.
Target itu tidak tercapai sebab kerusakan mesin Catalina RI 005 hingga gagal menyerang pangkalan udara dimaksud dan Belanda berhasil menduduki Jambi Desember 1948. Agar Belanda tidak menguasai pesawat ini maka para pejuang berusaha memindahkan dari Sungai Batanghari menuju Singapura.
Gagalnya Catalina RI 005 take off dari Sungai Batanghari dikarenakan rusaknya satu mesin, pesawat oleng dan menabrak tongkang yang sengaja ditenggelamkan melintangi sungai sebagai upaya mencegah masuknya Belanda ke pedalaman Jambi. Naas. Sayap pesawat patah dan tenggelam ke sungai. Sang pilot RR Cobley dan mekanik Opsir Muda Udara, Jon Londa meninggal. Prangko sang penumpang, seorang Kepala Tata Usaha Markas Pertahanan Surabaya, selamat.
Bangkai pesawat ini diangkat dari Sungai Batanghari bulan Agustus 1991. Kini dapat kamu temukan sekarang wujudnya yang elok seperti asli di depan Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Di depan menara air atau di seberang kawasan Masjid 1000 Tiang. Ayo ke Jambi! (diolah dari berbagai sumber)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar